Steroid merupakan senyawa yang memiliki kerangka dasar triterpena asiklik. Ciri umum steroid ialah sistem empat cincin yang tergabung. Cincin A, B dan C beranggotakan enam atom karbon, dan cincin D beranggotakan lima. Perhatikan Gambar pada halaman berikut.
Gambar Struktur Steroid dan Penomorannya
Kolestrol merupakan steroid yang terbanyak di dalam tubuh manusia.
Kolestrol memiliki struktur dasar inti steroid yang mengandung gugus metil, gugus hidroksi yang terikat pada cincin pertama, dan rantai alkil.
Kandungan kolestrol dalam darah berkisar 200-220 mg/dL, meningkatnya kadar kolestrol dalam darah dapat menyempitkan pembuluh darah di jantung, sehingga terjadi gangguan jantung koroner. Pengobatan yang sering dilakukan adalah melebarkan pembuluh darah seperti, memasang ring atau melakukan operasi.
Kolestrol dalam tubuh dibentuk di dalam liver dari makanan.
Struktur kolestrol dapat dilihat pada Gambar .
Gambar Struktur molekul kolestrol
Garam empedu merupakan hasil sintesa kolestrol dan disimpan dalam bladder, peran senyawa ini adalah untuk mengemulsikan asam lemak dan minyak sehingga memperluas permukaan lipida yang akan dibongkar secara enzimatik. Struktur molekul garam empedu dapat dilihat pada Gambar .
Gambar .Struktur molekul Garam empedu
Contoh lain dari lipida jenis steroid adalah hormon seks bagi kaum laki-laki dan perempuan seperti testoteron, estradiol dan progesteron.
bagaimana pembentukan garam empedu dari sintesis kolestrol ?
BalasHapusAsam empedu primer disintesis dari kolesterol. Asam empedu primer ini adalah asam kolat (jumlah terbesar) dan asam kenodeoksikolat yang keduanya dibentuk dari prekursor kolesterol itu sendiri. Reaksi 7α-hidroksilasi pada kolesterol merupakan tahap pertama yang wajib pada biosintesis asam empedu. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim 7α-hidroksilase, yaitu suatu enzim mikrosomal. Reaksi 7α-hidroksilasi ini memerlukan oksigen, NADPH . Lintasan biosintesis asam empedu akan membagi menjadi satu sublintasan yang menghasilkan kolil KoA yang ditandai dengan gugus ekstra α-OH pada posisi 12, dan lintasan lain yang menghasilkan kenodeoksikolil KoA. Di luar perbedaan ini, kedua lintasan melibatkan reaksi hidroksilasi dan pemendekan rantai samping yang serupa, untuk memberikan struktur asam empedu yang khas. Asam empedu primer ini memasuki getah empedu sebagai konjugat glisin atau taurin. Konjugasi berlangsung di peroksisom. Mengingat getah empedu mengandung kalium dan natrium yang tinggi dan pHnya basa, maka diasumsikan asam empedu dan konjugatnya sebenarnya berbentuk garam – karena itu getah empedu disebut garam empedu.
BalasHapusSebagian asam empedu primer di dalam usus mengalami beberapa perubahan lebih lanjut oleh aktivitas bakteri usus. Perubahan ini mencakup reaksi dekonjugasi dan 7α-dehidroksilasi, yang menghasilkan asam empedu sekunder, yaitu asam deoksikolat dari asam kolat, dan asam litokolat dari asam kenodeoksikolat. Kurang dari 5% garam empedu dibuang bersama feses yang merupakan jalur utama ekskresi kolesterol dan sisanya masuk ke siklus enterohepatik melalui absorpsi kembali di ileum
Garam empedu terdiri dari inti steroid yang disintesis langsung dari kolesterol. Dua garam empedu primer, kolat dan kenodeoksikolat, disintesis oleh hepatosit di bawah kendali umpan balik yang belum dipahami. Garam empedu sekunder, deoksikolat dan litokolat dibentuk di dalam kolon oleh degradasi bakteri atas garam empedu primer yang lolos reabsorpsi di dalam ileum. Litokolat diekskresi ke dalam feses, tetapi deoksikolat direabsorpsi ke dalam darah porta dan bersama dengan garam empedu primer yang direabsorpsi, diekstraksi oleh hepatosit. Garam empedu ini dikonjugasikan dengan glisin atau taurin dan disekresi secara aktif ke dalam kanalikuli biliaris sebagai 40% kolat, 40% kenodeoksikolat dan 20% deoksikolat dalam konsentrasi total 10 sampai 20 mol. Karean mempunyai daerah hidrofilik dan hidrofobik, maka garam empedu berfungsi sebagai deterjen. Garam empedu beragregasi spontan dalam kelompok 8 sampai 10 molekul untuk membentuk micelles. Inti hidrofobik dalam melarutkan lesitin yang sulit larut dalam air, yang dengan sendirinya lebih memperkuat kelarutan kolesterol dengan memperluas daerah hidrofobik micelles. Kompleks garam empedu-lesitin-kolesterol ini dinamakan micelles campuran. Garam empedu dipekatkan lebih lanjut di dalam vesika biliaris sampai 200-300 mol. Jumlah total kolesterol yang dilarutkan bervariasi sesuai rasio relatif garam empedu dan lesitin maupun konsentrasi garam empedu total.
BalasHapus