Kamis, 11 Oktober 2012

Flavonoid


Teh merupakan minuman kedua yang paling banyak dikonsumsi setelah air. Teh telah dikonsumsi sejak 2000 tahun yang lalu, dan sekarang dikonsumsi hampir di seluruh dunia. Teh dipercaya dapat menjaga kesehatan tubuh terutama dari radikal bebas karena kandungan utama teh adalah flavonoid atau tanin.Senyawa  tersebut  berfungsi  sebagai  penangkal  radikal  bebas  yang  mengganggu keseimbangan  tubuh dan menjadi salah satu pemicu kanker. Selain itu kehadiran polifenol, teofilin, dan senyawa lainnya di daun teh membantu menghambat perkembangan virus ataupun kelainan sel yang menimbulkan kanker. Hara (1993)menyatakan bahwa tanin dapat dipakai sebagai antimikroba (bakteri dan virus).Tanin  juga berkhasiat sebagai astringen yang dapat menciutkan selaput lendir sehingga mempercepat penyembuhan  sariawan. Kata teh merujuk pada tanaman Camellia sinensis. Teh  dapat  diklasifikasikan  menjadi teh hijau dan teh hitam. Teh hitam dihasilkan  dari proses oksidasi enzimatis dari flavonoid teh menjadi flavonoid yang terkondensasi. Sebagian orang lebih banyak mengkonsumsi teh hitam sedangkan teh hijau lebih banyak  dikonsumsi di beberapa Negara seperti Cina, Jepang, dan  beberapa  negara Asia lainnya, namun teh hijau juga mulai dikonsumsi oleh masyarakat negara barat

5 komentar:

  1. pada artikel dikatakan Teh dipercaya dapat menjaga kesehatan tubuh terutama dari radikal bebas karena kandungan utama teh adalah flavonoid. bagaimanakah struktur flavonoid yang terdapat pada teh ?

    BalasHapus
  2. Jenis flavonoid yang umum terdapat dalam teh adalahflavanol (katekin) dan flavonol (kuersetin). Asam fenolat seperti asam galat danasam sinamat juga terdapat dalam teh namun dalam konsentrasi yang rendah.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa flavanol dan flavonol pada teh dapatmeningkatkan ketahanan tubuh jika mengonsumsi teh hitam atau teh hijau

    BalasHapus
  3. Teh memasok beberapa zat gizi mikro (terutama fluor dan vitamin K) dan fitokimia, khususnya polifenol flavonoid, Komponen utama dari teh hijau adalah polisakarida, flavonoid, Vitamin B,C dan E serta komponen katekin.
    Teh mengandung beberapa senyawa polifenol flavonoid, yaitu flavanol dan flavonol. bisa di lihat Struktur senyawa polifenol dari daun teh di bawah ini:
    http://hadyherbs.files.wordpress.com/2011/12/senyawa-polifenol.jpg?w=300&h=270

    Polifenol yang biasanya ditemukan pada tanaman teh banyak diketahui sebagai flavanols atau katekin. Komponen katekin utama yang ditemukan dalam teh hijau adalah : epigallocatechin (EGC), epicatechin (EC), epigallocatechingallate (EGCG) dan epicatechin gallate ( ECG). Polifenol dari teh hijau menunjukkan efek antioksidan, antikarsinolgenik, antiinflamasi, thermogenic, probiotic serta antikmikroba pada beberapa hewan dan studi in vitro.
    selain itu Teh juga mengandung asam-asam amino, terutama theanine. Riset memperlihatkan bahwa theanine dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sehingga teh dapat meningkatkan sistem ketahanan tubuh.

    BalasHapus
  4. pada teh terdapat katekin, Katekin pada teh adalah katekin yang ‘baik’, seringkali disebut senyawa antikanker. Katekin di dalam teh bisa membentuk Superoxide Dismutase (SOD) — enzim yang diketahui berfungsi sebagai antioksidan yang amat ampuh untuk melawan kanker dengan cara menghambat zat pemicu kanker. Fungsi antioksidan SOD di dalam teh ini 100x lebih kuat dari vitamin C, 40x lebih kuat dari vitamin E, serta 20x lebih kuat dari vitamin A (dalam hal ini betakaroten).


    struktur katekin bisa di lihat di link berikut :
    http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f0/Catechin_structure.png

    dimana bioseintesis katekin bisa dilihat pada gambar berikut : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/45/Epicatechin_Biosynthesis-2.png/752px-Epicatechin_Biosynthesis-2.png

    BalasHapus
  5. Saat penelitian dilakukan pada manusia dan hewan percobaan, terlihat bahwa teh hijau secara topikal bisa membantu melindungi kulit dari matahari. Ini terjadi karena teh hijau berfungsi sebagai menahan kulit dari radikal bebas yang tersebar di udara serta mengurangi peradangan tenggorokan tidak dengan cara menghalangi sinar UV. Oleh sebab itu, tabir surya dan teh hijau menjadi duo formula yang sangat membantu dalam melindungi kulit dari sengatan matahari.

    Zat bioaktif yang ada dalam teh, terutama merupakan golongan flavonoid. Flavonoid yang secara luas tersebar dalam berbagai tanaman ini, berdasarkan struktur dan konformasi ring C molekul dasarnya, dapat digolongkan menjadi 6 kelas, yaitu flavone, flavanone, isoflavone, flavonol, flavanol, dan antocyanin. Adapun flavonoid yang ditemukan pada teh terutama berupa flavanol dan flavonol. Selain flavonoid, ada satu jenis zat bioaktif dalam daun teh yang mungkin belum banyak dikenal meskipun sudah lama ditemukan, yaitu asam amino bebas yang disebut sebagai L-theanin.

    Struktur flavonoid yang terdapat dalam teh dapat dilihat di:
    ml.scribd.com/doc/85958849/Flavonoid-Word

    BalasHapus